Fakta Capres dan Profil Para Capres Capres
Lagi liburan ni semua mau nonton tv cari hiburan eh yang muncul berita capres pindah channel tetap capres juga beritanya . Akhirnya ane coba tonton tapi kok yang diangkat malah berita yang seperti menjatuhkan capres mungkin maksudnya mau membandingan biar gak salah piih nanti
Tapi di sengaja atau enggak di sengaja ane lihat beberapa channel televisi berpihak pada salah satu capres .
ini Menurut Ane ya gan
Yang Mendukung Pak Jokowi dan Jusuf Kalla
Channel Metro Tv
Yang Dukung Prabowo Hatta
Channel Tv one
dan Hebatnya 3 Channel ini yang tergabung dengan MNC group wajar aja kan pemiliknya sekarang terjun di politik dan dukung pak Prabowo
Profil Calon Presiden RI 2014
Prabowo Subianto
Nama : Prabowo Subianto
Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama : Islam
Pendidikan:SMA: American School In London, U.K. (1969); Akabri Darat Magelang (1970-1974); Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD
Kursus/Pelatihan: Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974); Kursus Para Komando (1975); Jump Master (1977); Kursus Perwira Penyelidik (1977); Free Fall (1981)
Counter Terorist Course Gsg-9 Germany (1981); Special Forces Officer Course, Ft. Benning U.S.A. (1981)
Jabatan: Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998); Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998); Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI (1998)
Jabatan Sekarang: Ketua Umum HKTI periode 2010-2015; Ketua Umum HKTI periode 2008-2013; Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) periode 2007-2011; Komisaris Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan; Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), Jakarta, Indonesia; Presiden Dan Ceo PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan Dan Pulp) Jakarta, Indonesia; Presiden Dan Ceo PT Nusantara Energy (Migas, Pertambangan, Pertanian, Kehutanan Dan Pulp) Jakarta, Indonesia; Presiden Dan Ceo PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, Indonesia.
Pensiun dari dinas militer, Prabowo Subianto beralih menjadi pengusaha. Ia mengabdi pada dua dunia. Nama mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus ini kembali mencuat, menyusul keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Golkar. Kemudian dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Kongres V Petani 5 Desember 2004 di Jakarta, dia terpilih menjadi Ketua Umum HKTI periode 2004-2009 menggantikan Siswono Yudo Husodo dengan memperoleh 309 suara, mengalahkan Sekjen HKTI Agusdin Pulungan, yang hanya meraih 15 suara dan satu abstein dari total 325 suara.
Putera begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini telah kembali ke ladang pengabdian negerinya. Tak berlebihan untuk mengatakannya demikian. Maklum, kendati sudah hampir tiga tahun pulang ke tanah air – setelah sempat menetap di Amman, Yordania – Prabowo praktis tak pernah muncul di depan publik. Apalagi, ikut nimbrung dalam hiruk-pikuk perpolitikan yang sarat dengan adu-kepentingan segelintir elite. Mantan menantu Soeharto ini lebih memilih diam, sembari menekuni kesibukan baru sebagai pengusaha. ”Kalau bukan karena dorongan teman-teman dan panggilan nurani untuk ikut memulihkan negara dari kondisi keterpurukan, ingin rasanya saya tetap mengabdi di jalur bisnis. Saya ingin jadi petani,” ucap Prabowo. Diakui, keikutsertaannya dalam konvensi Partai Golkar bukan dilatarbelakangi oleh hasrat, apalagi ambisi untuk berkuasa. Seperti sering diucapkan, bahkan sejak masih aktif dalam dinas militer, dirinya telah bersumpah hendak mengisi hidupnya untuk mengabdi kepada bangsa dan rakyat Indonesia. Prabowo sangat mafhum, menjadi capres – apalagi kemudian terpilih sebagai presiden – bukan pilihan enak. Karena, siapa pun nanti yang dipilih rakyat untuk memimpin republik niscaya bakal menghadapi tugas yang maha berat. ”Karenanya, Pemilu 2004 merupakan momentum yang sangat strategis untuk memilih pemimpin bangsa yang tidak saja bertaqwa, tapi juga bermoral, punya leadership kuat dan visi yang jelas untuk memperbaiki bangsa,” tambahnya. Bagi sebagian orang, rasanya aneh menyaksikan sosok Prabowo Subianto tanpa seragam militer. Tampil rapi dengan setelan PDH warna kelabu, lelaki 52 tahun itu memang terlihat lebih rileks jika dibandingkan semasa masih dinas aktif dulu. Senyumnya mengembang dan tak sungkan berbaur dengan masyarakat – utamanya kader-kader Partai Golkar – yang antusias menyambut kedatangannya di beberapa kota. Dalam setiap orasi selama mengikuti tahapan konvensi calon presiden Partai Golkar, Prabowo bahkan amat fasih bertutur tentang kesulitan yang mengimpit para petani dan nelayan, serta beraneka problem riil di masyarakat yang kian mengenaskan. ”Situasi ini harus cepat diakhiri. Kita harus bangkit dari kondisi keterpurukan dan membangun kembali Indonesia yang sejahtera,” ujarnya di atas podium.
Jokowi
Sebelum menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sebenarnya sudah lebih duluan populer dimata masyarakat Solo. Terbukti selama 2 priode terakhir menjabat sebagai Walikota di Surakarta, Jokowi telah mampu melakukan perubahan yang sangat pesat di kota ini. Dibawah kepemimpinan Jokowi, Kota Solo telah menjadi branding dengan slogan Kota, yaitu "Solo: The Spirit of Java". Berbagai langkah yang dilakukan Jokowi dalam kepemimpinannya di Kota Solo dinilai cukup progresif bila dibandingkan dengan ukuran kota-kota lainnya yang ada di Pulau Jawa. Salah satu hal yang paling fenomenal dan telah berhasil dilakukan oleh Joko Widodo, yaitu melakukan relokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari tanpa adanya gejolak dari para pedangang.
Selama masa kepemimpinan Jokowi di Kota Solo, kota ini juga telah terdaftar sebagai anggota dari Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan secara resmi telah diterima pada tahun 2006 yang lalu. Awal menjadi Walikota Solo, Jokowi menyatakan bahwa pencalonan dirinya dilandasi dengan beberapa alasan, diantaranya adalah karena dia memang benar-benar serius untuk maju, sekaligus ingin mengakomodasi aspirasi-aspirasi serius yang muncul dari banyak pihak, baik secara pribadi maupun secara kelompok dan organisasi.
Profil Jokowi
Nama Lengkap: Ir. Joko Widodo
Nama Populer: Jokowi
Tanggal dan Tempat Lahir: 21 Juni 1961, Surakarta (Solo), Jawa Tengah, Indonesia
Agama: Islam
Hobi: Penikmat musik rock beraliran Cerdas
Riwayat Pendidikan: SDN 111 Tirtoyoso Solo; SMPN 1 Solo; MAN 6 Solo; Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985 S1 Universitas Gadjah Mada
Pekerjaan: Gubernur DKI
Partai: PDI perjuangan