Tuesday, November 18, 2014

Budidaya Ikan Hias Air Tawar

1. Tempat pemeliharan ikan hias air tawar

Ada berbagai jenis wadah yang dapat dijadikan tepat pemeliharan ikan hias air tawar
a. Akuarium


Akuarium merupakan sarana utama dalam melakukan aktivitas budidaya ikan. Industri ikan hias sebesar apapun pasti juga menggunakan akuarium karena kualitas ikan dapat diketahui dengan jelas dibandingkan jenis bak lainnya.
Ikan sekelas arwanapun betapapun baik kualitasnya, tetap tidak bisa dilihat dengan jelas menggunakan kolam. Nah, disinilah peran aquarium didalam industri ikan hias.
Selain mudah dibersihkan, aquarium juga menghemat tempat karena bisa disusun 3 bahkan 4 susun. Ukurannya pun cukup beragam. Ada aquarium ukuran kecil 40x30x30 cm, ukuran sedang 80x40x40cm, atau ukuran besar sekitar 120x50x50 cm.
Dilihat dari bahan pembuatannya. Akuarium terbagi dua ada aquarium yang terbuat dari kaca dan akuarium yang terbuat dari mika.
Penggunaan akuarium paling baik untuk pemeliharaan benih. Hal ini karena akuarium mudah dibersihkan tanpa perlu takut ikan berukuran kecil akan ikut terbuang. Permukaan akuarium yang transparan juga membuat ikan didalamnya mudah terlihat sehingga apabila ada ikan yang mati dapat segera diketahui dan bisa dilakukan tindakan sedini mungkin.

b. Kolam terbuat dari semen

Ukuran kolam atau bak semen sangat bervariasi, tidak ada ketentuan yang mengatur ukuran maupun bentuknya. Umumnya kolam bak semen yang dimiliki pembudidaya ikan hias berada di pekarangan rumah sehingga ukuran maupun bentuknya terkadang disesuaikan dengan ukuran dan bentuk lahan pekarangan. Demikian pula bahan pembuat kolam. Ada yang terbuat dari batako ada pula dari bata merah. Belum ada laporan tentang pengaruh perbedaan ini pada kehidupan ikan.kebanyakan kolam berukuran 1mx1m samnpai 2mx3m. Kedalamanya pun bervariasi dengan kisaran 25-40cm. Kedalaman kolam relatif dangkal memiliki keuntungan, yaitu difusi oksigen dan sinar matahari bisa masuk sampai ke dasar kolam serta menghemat penggunaan air. Bila panas terik, ikan dalam kolam perlu diberi naungan berupa atap atau tanaman air.
Penggunaan kolam berupa bak semen yang masih baru harus hati-hati karena selain bau semen kurang baik untuk ikan. pH airnya pun cepat naik akibat kikisan semen, bahkan bisa terjadi sindrom kolam baru, yaitu kondisi cepatnya pembentukan racun amonia dan nitrit akibat tumbuhnya bakteri pengurai. Oleh karena itu, sebelum digunakan sebagai wadah pemeliharaan, bak semen harius dicuci terlebih dahulu. Selanjutnya kolam direndam dengan air yang sudah diberi batang pisang atau PK. Perendaman dilakukan selama 3-5 hari.
Perlakuan rendaman tidak hanya berlaku untuk kolam baru, tetapi juga untuk kolam bekas pemeliharaan ikan sakit. Hanya saja, setelah dicuci bersih kolam tersebut direndam air PK atau formalin berkadar rendah guna mematikan sisa bibit penyakit dalam kolam. Bila poerlu, kolam dijemur sampai kering. Saluran-saluran kolam diusahakan selalu bersih dan alirannya lancar. Hal ini penting untuk dilakukan karena biasanya endapan air yang tidak mengalir sangat rawan penyakit.
Lingkungan kolam pun sebaiknya dijaga agar bersih. Rumput-rumput jangan dibiarkan tumbuh meninggi karena rumput yang tinggi akan dijadikan media hidup dan berkembang biak bagi capung. Bila ada sampah, sebaiknya segera dibuang agar tidak masuk ke kolam.

c.Bak Fiberglass

Bak fiberglass merupakan pilihan untuk menghemat tempat dan dapat dipindah-pindah. Selain terbuat dari fiberglass, ada juga bak yang dapat dipindah-pindah dan terbuat dari bahan plastik.
Bentuk kolam dari bahan plastik dan fiberglass bermacam-macam, ada yang berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang, kerucut, dan silinder. Ukuran bak juga beraneka ragam, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.
Bak fiber berbentuk silinder atau bulat lebih banyak digunakan untuk membesarkan benih ikan laut diberbagai industri peternakan ikan besar. Bentuk silindris memangmempunyai kelebihan karena saat diputar dengan arus atau blower, semua air akan berputar sehingga semua spot mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan suplai oksigen. Kebanyakan ikan laut sangat sesuai memakai bak berbentuk demikian. Untuk ikan air tawar tentu mempunyai perhitungan lain. Ikan air tawar ada yang hidup didaerah menggenang (tenang). Mereka tidak terlalu butuh kandungan oksigen terlarut yang tinggi sehingga bentuk kolam konvensional atau bak yang berbentuk persegi panjang dan bujur sangkar adalah pilihan yang tepat.

2. Jenis pakan Ikan Hias air tawar

-Cacing
-Pellet
-Cacing sutra 
-Moina


cara pemberian pakan cukup 3-4 kali sehari dengan takaran yang sedikit karena menghindari tumpukan sisa makanan menjadi biang penyakit. lalu pemberian harus merata

3. Jenis ikan air tawar

 Ikan koi


Ikan koi atau Cyprinus carpio L pertamakali dipopulerkan di Jepang. Sekitar tahun 1820-an para penangar ikan negeri sakura berhasil menyilangkan beberapa strain ikan mas menjadi ikan dengan warna merah dan putih yang menarik. Ikan hasil persilangan ini dikenal dengan nama koi. Kemudian tahun-tahun berikutnya berkembang ikan koi dengan berbagai varian warna menarik lainnya.
Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang cocok dipelihara di kolam bukan akuarium. Karena daya tarik ikan koi terdapat pada warna-warni yang indah bila dilihat dari atas. Selain itu, ikan koi juga memerlukan ruang gerak yang luas. Jenis ikan hias air tawar ini cukup mudah dikembangbiakan, namun sulit mendapatkan koi berkualitas.


Ikan cupang atau Betta sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik negara-negara di Asia Tenggara. Ikan ini berkembang baik di rawa-rawa daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit dan minim oksigen. Cupang dapat dipelihara dalam toples kecil dan tidak perlu mesin penghasil gelembung (aerotor).
Ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna sisik dan siripnya yang berkilauan, ikan ini mempunyai sifat agresif. Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran yang berlangsung berjam-jam lamanya.
Ikan cupang sangat mudah dibudidayakan. Tidak memerlukan fasilitas mahal dan bisa dilakukan dalam skala rumahan.

Ikan arwana



Nama latin ikan hias air tawar ini adalah Scleropages sp. Arwana merupakan salah satu ikan endemik Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas. Namun saat ini sudah bisa dibudidayakan.

Ikan arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang berharga tinggi. Harga per ekornya mencapai jutaan rupiah, terutama untuk jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana ada di Kalimantan dan Sumatera.


Ikan koki


 (Carrasius auratus) masih satu keluarga dengan ikan mas. Pertamakali dikenal sebagai ikan hias di Cina. Namun yang mempopulerkan ikan koki adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, ikan koki menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya.
Ikan koki sudah lama masuk ke Indonesia dan dibudidayakan meluas. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulungagung, Jawa Timur. Kota ini memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan koki setiap tahunnya. Sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik, sebagian lainnya untuk ekspor.

Ikan guppy

 (Poecilia reticulate) merupakan ikan asli wilayah Amerika Tengah dan Selatan. Ikan ini sangat mudah beradaptasi sehingga penyebarannya bisa meluas ke seluruh bumi. Masuk ke Indonesia sekitar tahun 1920-an. Saat ini guppy bisa ditemukan dengan mudah di perairan air tawar di Indonesia.
Ikan guppy merupakan jenis ikan hias air tawar yang gampang dibudidayakan. Bereproduksi secara internal dengan melahirkan anak. Guppy kawin dengan memasukan organ gondopodium yang berada pada sirip anal ke dalam organ telur betina.
Ikan betina mempunyai kemampuan untuk menyimpan sperma dalam tubuhnya. Sehinga bisa hamil hingga 3 kali dalam satu kali perkawinan. Jarak antar kehamilan berlangsung 1-5 minggu. Seekor indukan betina dapat menghasilkan sekitar 30-100 burayak dalam satu kali kelahiran.