Anak Manja Harus
Sukses
Entah
apa yang ada dalam pikirannya semua kegiatannya tak lebih dari merugikan dan
membuang buang waktu saja bisa dibilang jadwal hariannya hanya sebuah lingkaran
setan yang terus berputar. Kini umurnya sudah tujuhbelas tahun tapi tingkah
masih terlihat kekanak kanakan kerjanya hanya bermain menghabiskan uang untuk
hobi motornya mungkin wajar Dito berlaku seperti ini dari kecil di keluarganya
yang kaya dia sudah diperlakukan bak seorang anak emas. Mungkin ini dilakukan
orang tuanya karena mereka terlalu sayang pada Dito, bagaimana tidak sayang
Dito adalah anak semata wayang dari pasangan pak Darman dan Bu Dirta.
Jadi
wajar kalau tetangga nya juga menjulukinya sebagai anak mami atau anak manja
mulai dari makan harus diambilkan baju harus dicucikan malah terkadang lebih
merepotkan dari ayahnya yang seorang direktur di sebuah bank. Sehingga ayahnya sering
bicara begini
“Kamu
ini sudah umur berapa sih cobalah lebih mandiri nak “
Tapi tetap saja tidak
akan dihiraukan oleh Dito dia malah asik dengan gadget yang berisikan game.
Namun pak Darman dan Bu Dirta tetap masih bersyukur karena Dito masih mau
disuruh untuk bersekolah, dan tidak ikut ikutan gaya pergaulan seperti merokok
dan narkoba yang sering ada di sekitar golongan anak motor jaman sekarang.
Disekolah dia termasuk anak yang dikenal bukan karena
prestasi tapi karena kehebatanya dalam bergaul seperti anak sekolah lainnya
Dito juga memiliki kisah asmara dengan teman perempuanya Cila begitu sapaan
nama siswi kelas XI IPA 6 itu . Dito pun
sudah lama mengaguminya, untungnya mereka sekelas jadi tak susah untuk
mendekati Cila begitulah pikiran Dito.
Bisa dibilang Cila adalah primadona sekolah religius, kecantikan dan kebaikan
hati yang terpancar dari sikap dan perilakunya membuat siapa saja suka untuk
berteman dan apalagi para siswa semua mengidolakannya.
Berbagai cara dilakukan Dito untuk bisa dekat dengan Cila
hingga suatu hari dia beranikan diri untuk menyatakan cinta
“Cila
boleh ngomong sesuatu gak ?” ( Momenya udah pas ni gumam Dito dihatinya)
“Iya
Dit kenapa...”
“Hmm
begini Cila aku mau jujur sebenarnya aku sudah suka sama kamu dari dulu”
“Kamu
mau gak jadi pacarku ?”
(Cila
terdiam sejenak) “maaf Dit aku gak bisa terima kamu”
Itulah
jawaban dari Cila yang membuat Dito agak kecewa entah apa yang salah dari kata
kata Dito sehingga penolakan harus diterimanya tapi tak apalah
Yaudah
Cila makasih udah mau jawab pertanyaan aku maaf ganggu ya.....
Iya
Dit makasih nyatain cinta kamu ke aku
ternyata
Cila bukan lah cewek yang suka cowok dengan penampilan sembarangan mungkin ini
juga yang membuat Dito kalah saing dengan siswa kelas sebelah yang rajin dan
selalu rapi walau dari tampang Dito masih menang tapi Cila tetap memilih Beni
karena perilakunya yang lebih baik. Memang waktu cepat berlalu seperti membalik
selembar kisah dibuku tak terasa Dito sudah kelas duabelas.
Dit gimana nih sekolah nya tanya ayahnya
Baik baik aja kok
Kapan ujian nasional? udah siap,
nanti mau masuk PTN mana nih
Maret , belum sih aku juga belum tau mau kemana yah
Gimana kalau Dito belajar bidang
Manajemen perusahaan jadi nanti bisa gantiin ayah
Ah gak keren lah , masa harus
lanjutin kerja ayah
Begitulah respon Dito, sebenarnya ayahnya sudah ingin
menurunkan kedudukan kepadanya tetapi dia saja malas jika berurusan dengan
usaha ayahnya.
Kalo begitu gimana kamu buat usaha
sendiri jadi enterpreneur aja biar ayah modalin
Tapi
selalu ajakan ayahnya itu dianggap sepele . walaupun terlihat nakal tapi Dito
bisa lulus juga dari sma dan kebingungan menghampiri kemana akan melanjutkan tapi
untung dari relasi ayahnya dengan mudah Dito bisa masuk Universitas ternama
melalui jalur Donatur ya benar orang tua Dito harus memberikan Donasi.
Bak sebuah petir yang menyambar kehati
langsung menusuk, ibunya yang dari dulu tak mau memarahinya akhirnya tak dapat
terkendali “eh kamu ini mau jadi apa sih semua masih dibawah bimbingan orang
tua kamu kan sudah dewasa cobalah mandiri jangan selalu habisin uang ayahmu
coba sana cari uang sendiri” akhirnya Pak darman yang harus menenangkan
istrinya karena tangan kanannya sudah membekas di pipi Dito.
Dito terdiam dan lalu meminta maaf
setelah kejadian itu dia menjadi anak yang benar benar berubah jalur dari
sebelumnya sampai video game pun dia tinggalkan. Sepulang kuliah dia berpikir
bagaimana menjawab tantangan ibunya, dia harus buktikan dia anak yang berguna
sampai munculah ide untuk membuat cucian motor dan mobil karena teringat hobi
otomotif nya dulu . Saat pulang tiba tiba dia hampiri ayahnya
Yah tolong pinjami dito uang untuk
buka usaha
Kamu serius tanya ayahnya oke ayah
pinjamkan
Tak lama Sudah ada modal yang cukup di
rekening bank milik Dito tanpa campur tangan ayah nya semua dilakukan mulai
dari pencarian tempat dan karyawan serta pengurusan izin dalam sebulan sudah berdiri sebuah cucian
berkelas dikawasan yang sangat strategis DITO wash itulah nama cuciannya. Tapi memang benar kata
orang menjadi pengusaha tidaklah mudah baru beberapa bulan bukan keuntungan
tapi kerugian karena terlihat karyawan banyak yang malas malasan dan pelayanan
kurang bagus sehingga dia harus mencari karyawan yang baru dan disinilah ada
istilah perkataan orang tua itu benar dia pun merasa beruntung sudah berada di
bidang manajemen dari awalnya tak peduli dengan kuliahnya dia mulai menerapkan
ilmu kuliahya.
Memang tak semudah membalik telapak
tangan Dito harus mulai membangun
usahanya kembali sehingga waktu bermainnya dan bersama teman teman nya
berkurang belum lagi beberapa temannya juga sering mengejek usahanya tapi ia
semakin teguh pendirian . Tak perlu lama waktu tiga bulan dia sudah membangun
kembali usaha cuciannya
Dan ada sedikit perubahan pada nama
menjadi DTO wash dan hebatnya dalam beberapa minggu sudah banyak pelanggan yang
puas dengan pelayanan dan belum lagi di tambah adanya undian dari kupon cucian
yang di sediakan dalam enam bulan sudah berdiri 20 cabang keuntungannya sudah
besar 20.000.000 per cabang setiap bulan dari situlah ada keyakinan membuka
cabang lagi sampai 100 cabang sudah bisa dibilang dia raja cucian mobil dan
motor di kota ini. dulunya teman yang mengejek merasa malu karena harus mencuci
di cucian motornya tapi memang Dito tak pernah memiliki rasa dendam dia tak
membedakan teman nya dari pelanggan lain. Dia pun sudah lama tidak memberitahu apa
usahanya pada ayahnya hanya saja namanya ayah pasti percaya dengan anaknya
hingga suatu hari Dito gimana nak kamu masih suka main motor kalo boleh ayah
saranin cuci motor di DTO wash aja disana pelayanan nya bagus cabangnya juga banyak
ayah barusan nyuci disana.
Wah makasih infonya yah dia tersenyum
malu, eh kenapa kamu, sekarang ayah mau nanya usaha kamu itu gimana kabarnya?
bagus kok yah untung nya juga lumayan dari dulu namanya aja ayah gak tau kapan
mau kasih tau ? oh namanya DTO wash yah ,ah yang benar kamu, iya gak bohong kok
serentak sang ayah bahagia memeluk Dito dan memanggil ibunya di dapur untuk memberitahu kesuksesan
anaknya wah kamu hebat yah ayah bangga
sama kamu iya ini kan berkat doa ibu dan ayah juga sekarang semua seperti
berubah Dito semakin fokus dengan bisnis dan kuliahnya dan selalu satu kalimat
yang dia pegang “anak manja harus sukses karena kalau sukses kan bisa manjain
diri sendiri” begitu katanya.
0 comments: