Saturday, July 11, 2015

macam makanan yang berbahaya jika berlebihan

1. Jeruk dan Tomat
jeruk dan tomat

Anda harus berhati-hati agar tidak tidak terlalu banyak memakan buah lezat namun tinggi kandungan asam ini, kata Gina Sam, M.D., M.P.H., direktur Mount Sinai Gastrointestinal Motility Center di The Mount Sinai Hospital. Meningkatnya asupan asam karena terlalu banyak mengonsumsi jeruk dan tomat bisa mengakibatkan reflux -- penyakit akibat aliran balik (refluks) atau naiknya asam lambung beserta makanan yang diurainya dari lambung hingga ke kerongkongan. Selama jangka waktu yang lama, reflux bisa menyebabkan Barrett’s Esophagus, gangguan ketika lesi prakanker menyebabkan kelainan pada lapisan esofagus. Sam menyarankan agar tidak makan lebih dari dua jeruk atau tomat sehari dan hindari makanan tersebut sama sekali jika Anda mulai merasakan gejala reflux.


2. Tuna kalengan
 
ikan tuna kalengan
Ikan yang mudah disajikan dan rendah kalori ini sangat sehat jika disantap bersama dengan salad atau sandwich. Namun, mengonsumsi tuna kaleng terlalu banyak mengakibatkan melonjaknya kadar merkuri karena tuna lebih tinggi kandungan merkurinya dibandingkan ikan-ikan lain. Terlalu banyak asupan merkuri bisa berdampak pada masalah penglihatan, gangguan pendengaran dan berbicara, kurangnya koordinasi dan lemahnya otot. Pastikan Anda tidak mengonsumsi lebih dari tiga sampai lima kaleng tuna dalam sepekan, kata Sam, dan cobalah mengganti tuna dengan ikan yang kandungan merkurinya lebih rendah seperti salmon, udang dan Pollock.


3. Air
 
air putih

Meskipun air berperan penting dalam kesehatan, mengonsumsi air berlebihan ternyata bisa mengakibatkan keracunan air, kata Alan R. Gaby, M.D., penulis buku Nutritional Medicine. Kondisi tersebut terjadi ketika konsumsi air berlebihan mengarah pada melarutkan sodium di dalam tubuh, sehingga mengakibatkan rendahnya kadar sodium di dalam darah, yang dapat menyebabkan gangguan fungsi otak dan bahkan kematian. Berapa banyak air yang dapat berujung pada malapetaka seperti itu? Biasanya kondisi tersebut terjadi pada pelari maraton jarak jauh atau orang yang memaksa minum air berlebihan. Namun, untuk memastikan Anda tidak menenggak terlalu banyak air, periksa air seni Anda: Jika warnanya bening, tandanya Anda sudah cukup minum.


4. Kedelai
 
kedelai
Perhatian untuk para pecinta tahu! Meskipun kedelai bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol dan tekanan darah jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, kedelai juga menghambat penyerapan zat besi, kata Gaby -- sehingga konsumsi berlebihan bisa mengarah pada kemungkinan anemia karena kekurangan zat besi. Juga, karena kedelai mengandung senyawa mirip estrogen (isoflavones), mengonsumsi untuk jangka waktu lama dan dalam jumlah besar berpotensi mengakibatkan hiperplasia endometrium, penebalan lapisan rahim yang dapat berujung pada kanker rahim. Meskipun belum ada informasi rinci mengenai jumlah kedelai yang aman untuk Anda konsumsi, akan lebih baik membatasi santapan dua porsi per hari.


5. Bayam
 
bayam
Sayur serbaguna dan lezat ini mengandung banyak manfaat: kaya akan sumber protein, serat dan berbagai vitamin dan mineral. Bayam juga tinggi akan lutein, karotenoid yang mungkin membantu mencegah degenerasi makula (penyebab umum menurunnya daya penglihatan dan kebutaan) akibat penuaan, ungkap Gaby. Namun, bayam juga tinggi akan kandungan oksalat, senyawa  yang menyebabkan pembentukan batu ginjal -- jadi pasien yang mengidap batu ginjal kalsium oksalat harus menghindari konsumsi bayam berlebihan.


6. Kacang Brasil
 
kacan brasil
Camilan renyah ini kaya akan protein, serat, asam lemak esensial dan selenium. Ditambah lagi, mengonsumsi kacang terbukti menurunkan kolesterol serum dan tekanan darah, ungkap Gaby. Namun, Anda tidak boleh menikmati kacang ini setiap hari karena mereka tinggi akan selenium dan nutrisi tersebut bisa menjadi racun jika dikonsumsi dalam jumlah besar, menurut penjelasan Gaby. Mengonsumsi terlalu banyak kacang Brasil bisa menyebabkan rambut rontok, kuku rapuh atau lepas, radang kulit, kecacatan neurologis dan pada kasus berat, kematian. Joel Fuhrman, M.D., seorang dokter keluarga, peneliti nutrisi sekaligus penulis “The End of Dieting”, menjelaskan bahwa kacang Brasil yang tidak dikupas memiliki kadar selenium lebih tinggi -- jadi Anda tidak boleh makan lebih dari sepuluh butir sehari.


7. Protein hewani
 
protein hewani
Jika Anda sangat bergantung pada daging rendah lemak seperti dada ayam atau putih telur untuk memenuhi jumlah asupan protein harian, mungkin sudah saatnya Anda mengubah pola makan seperti itu. Fuhrman mengatakan bahwa mengonsumsi terlalu banyak protein hewani bisa berbahaya karena itu membuat tubuh Anda memproduksi faktor pertumbuhan mirip hormon insulin (IGF-1), yang mempercepat penuaan dan meningkatkan risiko kanker (khususnya kanker payudara) ketika disajikan dalam jumlah banyak. Bahkan, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell Metabolism menemukan bahwa risiko kematian karena kanker melonjak empat kali lipat dan terjadi peningkatan 75 persen dalam keseluruhan kematian pada orang-orang yang mengandalkan 20 persen kalorinya dari protein hewani (dibandingkan mereka yang 15 persen atau kurang). Cara memperbaikinya? Usahakan mendapatkan asupan protein Anda dari tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian dan gandum utuh, ucap Fuhrman.(mr/ik)

Author:

0 comments: